Kamis, 03 Januari 2013

8 HEWAN YANG AGAK MENGERIKAN


Temen - temen mungkin sering nonton fil yang bertemakan monster atau mahluk mengerikan dari planet jauh yang sedang menginfasi bumi, tapi Agan gak sadar mahluk2 itu sebetulnya ada di sekitar kita, bukan alien maksudnya. mereka adalah mahluk2 biasa yang sering kita lihat namun kita sering tidak peduli. memang ukuran mahluk2 ini terbilang kecil dan tidak berbahaya, namuan jika Agan menggunakan miscroscope untuk melihatnya maka bentuk aneh dan menyeramkan yang bisa Agan lihat? siapakah mereka berikut foto-fotonya.
Tungau
Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba dilihat dari kekerabatannya.

Kutu kepala manusia
Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup dibagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam buah sehari. Telur ini selalu melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan menetas setelah kurang lebih 8 hari.

Kutu kepala merebak dengan cepat melalui sentuhan dengan rambut yang bermasalah. Ia juga dapat melompat ke kepala melalui berus atau sikat rambut, topi, bantal dan tuala.
Belatung
Belatung atau bernga/berenga adalah larva dari lalat. Beberapa jenis belatung yang ditemukan dalam mayat dapat berguna bagi ilmuwan forensik. Dari tahapan perkembangan, belatung ini dapat digunakan untuk menAgankan lamanya waktu sejak kematian, dan juga tempat organisme bersangkutan mati.

Ukuran belatung lalat rumah tangga adalah 9,5–19,1 mm. Identifikasi belatung menggunakan klasifikasi yang disebut tahapan “Instar”. Belatung tahap instar I panjangnya 2–5 mm; instar II 6–14 mm; instar III 15–20 mm. Masing-masing tahap tersebut berlangsung selama berturut-turut 2–3 hari, 3–4 hari, dan 4–6 hari (rata-rata untuk lalat rumah) sejak telur diletakkan. Dengan menggunakan data tersebut dan tAgan-tAgan lain, waktu kira-kira sejak kematian dapat diperkirakan oleh ilmuwan forensik.
Earwig
Earwig sebenarnya adalah sebutan orang barat terhadap serangga ini. Di beberapa daerah di Indonesia sendiri, hewan ini dikenal dengan nama cocopet. Nama “earwig” berasal dari kata-kata dalam bahasa Inggris “ear” (kuping) & “wiggle” (sesuatu yg bergerak). Nama itu muncul karena adanya mitos bahwa hewan ini biasa masuk ke dalam telinga manusia & kemudian tinggal di dalamnya. Mitos yg sepenuhnya salah, namun earwig memang kadang-kadang tidak sengaja masuk ke lubang telinga karena mencari tempat persembunyian mengenai hal itu akan dibahas di bawah.

Earwig mudah dikenali dengan melihat tubuhnya yg kecil & ekornya yg panjang dengan semacam capit di ujungnya. Earwig sendiri rata-rata memang berukuran kecil – umumnya sekitar 1-3 cm, walaupun earwig St. Helena bisa tumbuh hingga ukuran 8 cm. Ekor (atau lebih tepat abdomennya) earwig sangat lentur sehingga ia bisa membengkokkan ekornya ke depan seperti kalajengking & menggunakan capit di ujungnya untuk berbagai keperluan.
Mereka bisa menggunakan capit di ujung ekornya untuk menangkap – dan kadang-kadang sampai memotong mangsa & musuhnya. Beberapa spesies earwig juga diketahui mengunakan capit di ujung ekornya sebagai alat bantu dalam perkimpoian.
Beruang air
Tardigrades (dikenal dengan Water Bears / Beruang Air) merupakan bagian dari supefilum Ecdysozoa, filum Tardigrada. Ukurannya sangat kecil, hidup di air, dengan kaki berjumlah delapan. Tardigrades pertama kali dideskripsikan oleh Eprhaim Goeze pada tahun 1773.

Nama Tardigrades berarti “pejalan lambat” yang diberikan oleh Spallanzani (1777). Panjang tubuh tardigrades dewasa adalah 1,5 mm, paling kecil ukurannya 0,1 mm, larvanya berukuran 0,05 mm.
Tardigrades bisa ditemukan di semua bagian dunia, mulai dari puncak Himalaya hingga di dasar samudera, dan dari kutub hingga di bagian ekuator. Tempat yang paling disukai di tempat berganggang. Di pantai, tanah maupun di air dapat dijumpai binatang mini ini.
Hal yang paling menarik dari hewan ini adalah kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan yang sangat ekstrim. Tardigrades dapat bertahan di lingkungan yang beku (0 derajat celcius) hingga di tempat yang bertemperatur tinggi (151 derajat celcius).
Bahkan dapat bertahan terhadap radiasi 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan jumlah radiasi di mana makhluk hidup lain dapat bertahan. Oleh karena itu, tardigrades dikenal sebagai hewan yang polyextremeophiles.
Dengan kemampuan tersebut, tardigrades merupakan makhluk hidup yang dapat bertahan bila terjadi perang nuklir atau bencana alam lain yang ekstrim. Bahkan tardigrades dapat hidup selama 120 tahun dalam kondisi kering.
Kemampuan unik lainnya dari tardigrades adalah dapat bertahan di keadaan angkasa luar yang hampa udara. Pada suatu penelitian tardigrades dapat hidup selama10 hari di lingkungan luar angkasa.
Tardigrades yang mengangkasa menggunakan pesawat luar angkasa FOTON-M3 oleh European Space Agency, dapat bertahan hidup dalam keadaan hampa udara, terpapar sinar kosmik, dan bahkan dapat bertahan terhadap radiasi UV matahari 1000 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi di permukaan bumi.
Lalat buah
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga berAnep yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan.

Drosophila melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.
Rayap
Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga “semut putih” (white ant) karena kemiripan perilakunya.

Kutu daun
Kutu daun kapas Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae) merupakan salah satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk tanaman , terutama pada tanaman musim kemarau. Serangga ini bersifat polifag dan kosmopolitan, menyerang dengan cara menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun dengan menggunakan stiletnya.

DAUN RAMBUTAN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGHITAMKAN RAMBUT



Kawan, dalam postingan kali ini saya akan menguraikan sekilas dari karya ilmiah saya..
bagi kawan yang ingin mengetahui lebih lanjut, sok baca selengkapnya..
yuk marreee..



DAUN RAMBUTAN SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK

MENGHITAMKAN RAMBUT



Rambutan atau dalam bahasa latin Nephelium Lappaceium tergolong dalam famili Sapidaceae berasal dari daerah kepulauan Asia Tenggara. Kata “rambutan” berasal dari bentuk buahnya yang menyerupai rambut, lapisan tipis yang menutupi pemukaan daging buah disebut endokarp.. Biasanya ketika warna kulit rambutan masih hijau berarti buah belum masak, tapi ketika kulitnya sudah menjadi kemerah-merahan tandanya buah sudah masak.
Rambutan merupakan buah yang sarat kegunaanya untuk kepentingan yang akan dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karena rambutan mengandung kalsium karbohidrat, protein, vitamin c, fosfor, lemak nabati, tannin, saponin, flavonida, peetic substance & zat besi. Banyak orang mengeluh karena rambut berubah warna entah karena panas matahari atau karena sudah menguban. Daun rambutan diduga dimanfaatkan untuk menghitamkan rambut, karena mengandung saponin dan tannin. Jadi, tidak heran banyak orang menyukai rambutan baik buahnya untuk dikonsumsi maupun daunnya walaupun msih jarang orang memanfaatkannya untuk memprindah rambut sehingga daun rambutan masih terbuang sia-sia tanpa dimanfaatkan.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pada hewan dan tumbuhan, pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi atau besar. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi. Contoh yang lebih jelas, coba perhatikan diri kamu sejak saat kecil dulu hingga sekarang duduk di bangku sekolah. Terdapat perubahan, bukan? Tubuh kamu semakin besar dan tinggi.

Bagaimana makhluk hidup dapat tumbuh? Pada makhluk hidup yang hanya terdiri atas satu sel,pertumbuhan ditunjukkan oleh bertambah besarnya sel tersebut. Pada makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup tersebut. Penambahan tinggi tumbuhan, penambahan besar diameter tumbuhan, dan penambahan tinggi suatu hewan merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan atau hewan tersebut tumbuh. Dapatkah kamu menunjukkan bukti-bukti lain bahwa suatu makhluk hidup tumbuh?

Apa yang diperlukan agar makhluk hidup tumbuh? Untuk pembentukan dan pembesaran sel-selnya, mahluk hidup harus mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Pada hewan dan manusia, bahan-bahan tersebut diperoleh dengan cara makan. Pada tumbuhan bahan-bahan tersebut didapat melalui fotosintesis dan pengambilan unsurunsur mineral dari tanah.

pupuk sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Zatzat yang dikandung pupuk digunakan bagi pembentuk sel-sel baru dan kelancaran metabolisme tanaman. Tumbuhan memerlukan sejumlah mineral. Tanaman yang tidak diberi pupuk akan kekurangan mineral sehingga pertumbuhannya terganggu ataupun agak terhambat.

Makhluk hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Jika kamu menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut. Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga. Perhatikan Gambar 1.2 berikut.


Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Pada beberapa makhluk hidup, terutama makhluk hidup yang mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa) perkembangan yang terjadi dapat diamati dengan cukup jelas. Misalnya, pada kupu-kupu. Perhatikan Gambar 1.3 yang memperlihatkan proses perkembangan pada kupu-kupu.

metamorfosis kupu-kupu
Gambar 1.3 Perkembangan yang terlihat jelas pada kupu-kupu. Dimulai dari telur – larva – pupa – kupu-kupu muda – kupu-kupu dewasa.
Pada kupu-kupu terlihat jelas adanya tahapan-tahapan perkembangan. Kupu-kupu awalnya berasal dari telur, lalu menetas menjadi ulat (larva). Ulat berubah menjadi kepompong (pupa), kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Setiap tahapan perkembangan dapat diamati dengan cukup jelas. Tahapan perkembangan yang cukup jelas juga dapat diamati pada perkembangan katak (Gambar 1.4).

Metamorfosis katak
Gambar 1.4 Pada katak ini terlihat jelas pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi.

"Metamorfosis adalah serangkain perubahan bentuk selama pertumbuhan dari bentuk muda menjadi bentuk dewasa"

 Pada tahapan perkembangan katak, kamu tidak dapat mengatakan bahwa seekor berudu yang besar berarti sudah dewasa atau sebaliknya, katak yang kecil berarti belum dewasa. Karena, sebesar apapun berudu katak, kamu akan mengatakan bahwa dia masih lebih muda dibandingkan seekor katak yang ukurannya kecil sekalipun. Seekor beruduyang besar tidak akan dapat bereproduksi karena organ-organ kelaminnya belum matang, sedangkan katak yang berukuran kecil mungkin dapat bisa bereproduksi sebab organ kelaminnya sudah lebih matang.

Salah satu ciri makhluk hidup yang telah mencapai tahap akhir perkembangannya adalah kematangan organ-organ reproduksi. Kematangan organ reproduksi pada hewan tidak terlalu mencolok, namun pada tumbuhan kematangan organ reproduksi dapat dengan mudah diamati. Munculnya bunga pada tumbuhan merupakan tanda yang amat jelas bahwa perkembangan tumbuhan tersebut telah matang. Dengan matangnya organ-organ reproduksi, makhluk hidup dapat bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.

Mengapa makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup yang tidak mampu bereproduksi tidak akan mempunyai keturunan sehingga jika makhluk hidup tersebut mati maka tidak akan ada lagi yang menggantikannya. Sebaliknya makhluk hidup yang mampu bereproduksi dan menghasilkan keturunan yang banyak akan lebih berpeluang untuk tetap lestari di bumi.

Tahukah kalian beberapa binatang yang telah atau hampir punah? Harimau jawa, badak jawa, gajah sumatra, orang utan, dan banteng adalah beberapa contoh binatang langka yang perlu dilindungi. Binatang-binantang tersebut memiliki masa tumbuhan dan perkembangan yang lama (beberapa tahun). Dari sejak binatang tersebut dilahirkan sampai binatang tersebut dewasa dan mampu berkembang biak memerlukan waktu yang lama. Selain itu, jumlah keturunan yang dihasilkan oleh binatang-binatang tersebut juga sedikit. Akibatnya, apabila ada jenis binatang tersebut yang mati akan sulit tergantikan sebab diperlukan waktu yang lama untuk melahirkan anak.

Cobalah kalian bandingkan dengan nyamuk. Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk sangat singkat (hanya beberapa hari). Dari sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa yang bisa menghasilkan keturunan yang sangat banyak jumlahnya. Oleh karena itu, sekalipun hampir setiap hari banyak nyamuk yang mati terbunuh, namun nyamuk tidak punah.

Jelaslah kini bahwa pertumbuhan dan perkembangan sangat mempengaruhi kelestarian suatu makhluk hidup. Semakin pendek masa pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup serta semakin banyak jumlah keturunan yang dihasilkannya, makhluk hidup tersebut akan semakin bisa mempertahankan kelangsungan keturunannya. Sebaliknya, semakin lama masa pertumbuhan dan perkembangan serta semakin sedikit jumlah keturunan yang dihasilkan suatu mahkluk hidup, maka semakin sulit makhluk hidup tersebut mempertahankan kelestariannya.